USU Asri Tantangan
atas Jawaban
Pemenang Lomba Artikel Dakwah Expo 5
Nama :
Muhammad Habieb
NIM :
100301015
Fakultas / Prodi :
Pertanian / Agroekoteknologi, Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara sebagai universitas ke 7 yang
diresmikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, pada tanggal
20 November 1957. Namun, Dies
Natalis ditetapkan pada tanggal 20 Agustus 1952 dan dirayakan setiap tahunnya.
Dengan luas lahan sebesar 116 Ha, Universitas Sumatera Utara mampu menampung ribuan
mahasiswa pada 14 fakultas, dengan berbagai jenis program studi yang tersedia.
Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara masih memiliki wajah molek
untuk dijadikan sebagai wadah dalam mengemban ilmu pengetahuan.
Di
usianya yang telah terbilang tua, Universitas Sumatera Utara telah melakukan
sejumlah pembaharuan yang bisa dibilang “masih
jalan di tempat”. Hal ini bisa saja tidak kita lihat secara langsung, namun
kita rasakan sebagai penghuni kampus tercinta ini. Perubahan ataupun perbaikan
kampus secara fisik dan non fisik, juga bisa dibilang “masih
jalan di tempat” alias belum ada perbaikan yang signifikan. Padahal, ada
banyak universitas yang usianya jauh lebih muda jika dibandingkan dengan Universitas Sumatera
Utara yang sudah melakukan kemajuan cukup berarti, misalnya Universitas Negeri
Jakarta yang terletak di Jakarta Timur.
Namun,
Universitas Sumatera Utara yang sedang dipimpin oleh Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K) dengan
masa jabatan yang berakhir pada tahun 2015, sedang mencoba melakukan sedikit
perubahan yang bisa dibilang hanya memperoles sedikit saja agar kelihatan
perubahan pada beberapa gedung fakultas dan sarana pendukung lainnya. Program ini
diberi nama USU Asri, dan hampir mirip dengan program REPELITA, hanya saja
jangka waktu untuk menjalankannya terbilang cukup singkat, yaitu 3 tahun.
USU Asri
merupakan Rencana Strategi USU dalam jangka waktu 5 tahun beriring dengan masa
jabatan rektor sekarang. Program USU Asri dimulai pada tahun 2012, dengan
mengimplementasikan akan 4 program yang terdiri dari, Akademik, Sustain
(Sinambung), Relevan, dan Integral. Dengan sumber dana yang digunakan dalam
perbaikan dan pembangunan berasal dari dana DKA dan sumber dana dari pihak
lainnya.
Titik awal
dalam proyek USU Asri, dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2012 dengan melakukan
kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih kampus yang melibatkan sejumlah
dosen, mahasiswa, dan beberapa pihak terkait. Setelah itu, barulah dilakukan
proyek USU Asri yang pertama sekali, yaitu berupa perbaikan Gedung Laboratorium
Pariwisata dengan penambahan dapur. Selanjutnya, pemeliharaan Stadion Mini,
Gedung Departemen Arsitektur, dan tak kalah penting yaitu pemeliharaan Rumah
Jabatan Rektor. Namun, ada satu tindakan perbaikan yang sebenarnya dianggap
tidak terlalu mendesak untuk dilaksanakan, yaitu pemeliharaan kanopi penghubung
gedung pusat administrasi dan auditorium. Hal tersebut dapat diberi alasan,
karena kanopi yang sudah ada dulunya masih dibilang layak, dan tidak ada banyak
mahasiswa ataupun pengunjung yang sering berlalu lalang antara gedung
auditorium dan pusat adminitrasi. Dan sekarang, sepanjang kanopi penghubung
yang telah ada dialih fungsikan sebagai lahan parkir mobil pejabat terkait.
Selain itu,
ada salah satu gedung yang sebenarnya juga tidak terlalu mengambil manfaat
besar bagi seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan termasuk dalam
bidikan USU Asri, yaitu gedung RSGMP FKG. Karena, gedung tersebut dalam kondisi
sehari-hari tidak menunjukkan adanya aktifitas layaknya rumah sakit gigi dan
mulut. Hanya seperti bangunan kosong dan tidak berpenghuni. Jadi, bisa
dikatakan apabila RSGMP FKG diberi pemeliharaan, hanya bersifat sia-sia, karena
mahasiswa USU tidak memperoleh keuntungan atas keberadaan rumah sakit tersebut.
Misalnya saja, RSGMP FKG tidak
pernah mensosialisasikan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut,
ataupun pemeriksaan gigi secara berkala dan gratis. Selain itu, fungsi RSGMP
FKG sebenarnya sudah tertutupi dengan keberadaan Poliklinik yang berada di
pintu 1 dan Rumah Sakit Pendidikan yang begitu megah.
Ada banyak
gedung perkuliahan dari setiap fakultas yang jauh dari kata layak untuk
dijadikan sebagai tempat mengemban ilmu. Seperti contohnya, gedung perkuliahan
Fakultas Pertanian. Fakultas Pertanian, adalah fakultas ketiga tertua di USU.
Namun, perhatian yang diberikan masih jauh dari kata cukup, padahal dari
Fakultas Pertanian telah melahirkan orang-orang penting, seperti Pembantu
Rektor 1 dan 5 sekarang. Gedung yang ada memang kelihatan berdiri kokoh, namun
fasilitas yang ada sudah tidak memadai. Sangat berbeda jauh dengan fakultas
sebelahnya, yaitu Fakultas MIPA,
Fakultas Ekonomi, dan FISIP.
Meskipun Fakultas
Pertanian dijadikan bidik USU Asri, namun dalam proses pengerjaannya sekarang
hanya melakukan pengecetan saja. Padahal, Fakultas Pertanian membutuhkan
fasilitas yang layak dan ruangan belajar yang lebih dari cukup, agar dapat
menampung mahasiswanya. Agar, tidak terlihat perbedaan sosial antar fakultas,
seperti kemegahan Fakultas Kedokteran.
Ternyata, USU
Asri hanya berfokus terhadap proyek perbaikan, dan pengembangan gedung fakultas
tertentu serta beberapa fasilitas pendukung lainnya. Contohnya saja, USU Asri pada proyek selanjutnya masih
berkutat pada pembuatan lapangan parkir, perbaikan drainase, dan jalan di
kampus USU. Ini menunjukkan, USU Asri lebih berkonsentrasi dalam perbaikan
fisik USU saja.
Padahal, diawal
USU Asri ingin menerapkan 4 program, namun hanya satu program yang baru
terwujud yaitu Akademik, sedangkan program lainnya seperti Sustain, Relevan,
dan Integral, belum bisa dikatakan saling terkait. Karena, dalam proses
mendapatkan ilmu pengetahuan tidak hanya didukung oleh kondisi fisik suatu
gedung belajar yang baik. Namun, keadaan sekitar atau lingkungan sekitar harus
juga didukung.
Seperti
keadaan nyata yang ada di kampus USU. Jumlah pepohonan rindang yang mampu
menampung polusi udara sehingga menjadikan udara sejuk, masih terbilang sangat
kurang. Padahal, pepohonan tidak hanya menyerap CO2 saja, namun mampu meredam
kebisingan dari lingkungan sekitar. Jika saja USU Asri juga melirik terhadap
penambahan jumlah RTH (Ruang Terbuka Hijau) ataupun melakukan penanaman pohon
khususnya di pintu 1 dan 4 lebih banyak, maka akan menjadikan USU semakin
nyaman dan benar-benar asri.
Besar harapan
saya selaku penghuni kampus kita tercinta Universitas
Sumatera Utara, agar proyek USU Asri tidak hanya proyek pandang sebelah mata
saja. Namun, USU Asri mampu menjadi proyek yang benar-benar Asri sesuai dengan
4 komitmen program awalnya, yaitu Akademik, Sustain, Relevan, dan Integral.
Sehingga, Universitas Sumatera Utara dapat menjadi “kampus hijau” yang
sebenar-benarnya hijau, seperti yang pernah dulu digaungkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar