IKLAN HEADER

Photobucket

Rabu, 03 Oktober 2012

USU Asri Tantangan atas Jawaban


USU Asri Tantangan atas Jawaban

Pemenang Lomba Artikel Dakwah Expo 5 

Nama                     : Muhammad Habieb
NIM                       : 100301015
Fakultas / Prodi       : Pertanian / Agroekoteknologi, Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara sebagai universitas ke 7 yang diresmikan oleh mantan Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno, pada tanggal 20 November 1957. Namun,       Dies Natalis ditetapkan pada tanggal 20 Agustus 1952 dan dirayakan setiap tahunnya. Dengan luas lahan sebesar 116 Ha, Universitas Sumatera Utara mampu menampung ribuan mahasiswa pada 14 fakultas, dengan berbagai jenis program studi yang tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara masih memiliki wajah molek untuk dijadikan sebagai wadah dalam mengemban ilmu pengetahuan.
          Di usianya yang telah terbilang tua, Universitas Sumatera Utara telah melakukan sejumlah pembaharuan yang bisa dibilang “masih jalan di tempat”. Hal ini bisa saja tidak kita lihat secara langsung, namun kita rasakan sebagai penghuni kampus tercinta ini. Perubahan ataupun perbaikan kampus secara fisik dan non fisik, juga bisa dibilang       masih jalan di tempat” alias belum ada perbaikan yang signifikan. Padahal, ada banyak universitas yang usianya jauh lebih muda jika dibandingkan dengan                        Universitas Sumatera Utara yang sudah melakukan kemajuan cukup berarti, misalnya Universitas Negeri Jakarta yang terletak di Jakarta Timur.
          Namun, Universitas Sumatera Utara yang sedang dipimpin oleh                              Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc.(CTM), Sp.A.(K) dengan masa jabatan yang berakhir pada tahun 2015, sedang mencoba melakukan sedikit perubahan yang bisa dibilang hanya memperoles sedikit saja agar kelihatan perubahan pada beberapa gedung fakultas dan sarana pendukung lainnya. Program ini diberi nama USU Asri, dan hampir mirip dengan program REPELITA, hanya saja jangka waktu untuk menjalankannya terbilang cukup singkat, yaitu 3 tahun.
          USU Asri merupakan Rencana Strategi USU dalam jangka waktu 5 tahun beriring dengan masa jabatan rektor sekarang. Program USU Asri dimulai pada tahun 2012, dengan mengimplementasikan akan 4 program yang terdiri dari, Akademik, Sustain (Sinambung), Relevan, dan Integral. Dengan sumber dana yang digunakan dalam perbaikan dan pembangunan berasal dari dana DKA dan sumber dana dari pihak lainnya.
          Titik awal dalam proyek USU Asri, dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2012 dengan melakukan kegiatan penanaman pohon dan bersih-bersih kampus yang melibatkan sejumlah dosen, mahasiswa, dan beberapa pihak terkait. Setelah itu, barulah dilakukan proyek USU Asri yang pertama sekali, yaitu berupa perbaikan                        Gedung Laboratorium Pariwisata dengan penambahan dapur. Selanjutnya, pemeliharaan Stadion Mini, Gedung Departemen Arsitektur, dan tak kalah penting yaitu pemeliharaan Rumah Jabatan Rektor. Namun, ada satu tindakan perbaikan yang sebenarnya dianggap tidak terlalu mendesak untuk dilaksanakan, yaitu pemeliharaan kanopi penghubung gedung pusat administrasi dan auditorium. Hal tersebut dapat diberi alasan, karena kanopi yang sudah ada dulunya masih dibilang layak, dan tidak ada banyak mahasiswa ataupun pengunjung yang sering berlalu lalang antara gedung auditorium dan pusat adminitrasi. Dan sekarang, sepanjang kanopi penghubung yang telah ada dialih fungsikan sebagai lahan parkir mobil pejabat terkait.
          Selain itu, ada salah satu gedung yang sebenarnya juga tidak terlalu mengambil manfaat besar bagi seluruh mahasiswa Universitas Sumatera Utara dan termasuk dalam bidikan USU Asri, yaitu gedung RSGMP FKG. Karena, gedung tersebut dalam kondisi sehari-hari tidak menunjukkan adanya aktifitas layaknya rumah sakit gigi dan mulut. Hanya seperti bangunan kosong dan tidak berpenghuni. Jadi, bisa dikatakan apabila RSGMP FKG diberi pemeliharaan, hanya bersifat sia-sia, karena mahasiswa USU tidak memperoleh keuntungan atas keberadaan rumah sakit tersebut. Misalnya saja,        RSGMP FKG tidak pernah mensosialisasikan akan pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut, ataupun pemeriksaan gigi secara berkala dan gratis. Selain itu, fungsi RSGMP FKG sebenarnya sudah tertutupi dengan keberadaan Poliklinik yang berada di pintu 1 dan Rumah Sakit Pendidikan yang begitu megah.
          Ada banyak gedung perkuliahan dari setiap fakultas yang jauh dari kata layak untuk dijadikan sebagai tempat mengemban ilmu. Seperti contohnya, gedung perkuliahan Fakultas Pertanian. Fakultas Pertanian, adalah fakultas ketiga tertua di USU. Namun, perhatian yang diberikan masih jauh dari kata cukup, padahal dari Fakultas Pertanian telah melahirkan orang-orang penting, seperti Pembantu Rektor 1 dan 5 sekarang. Gedung yang ada memang kelihatan berdiri kokoh, namun fasilitas yang ada sudah tidak memadai. Sangat berbeda jauh dengan fakultas sebelahnya, yaitu Fakultas MIPA,            Fakultas Ekonomi, dan FISIP.
          Meskipun Fakultas Pertanian dijadikan bidik USU Asri, namun dalam proses pengerjaannya sekarang hanya melakukan pengecetan saja. Padahal, Fakultas Pertanian membutuhkan fasilitas yang layak dan ruangan belajar yang lebih dari cukup, agar dapat menampung mahasiswanya. Agar, tidak terlihat perbedaan sosial antar fakultas, seperti kemegahan Fakultas Kedokteran.
          Ternyata, USU Asri hanya berfokus terhadap proyek perbaikan, dan pengembangan gedung fakultas tertentu serta beberapa fasilitas pendukung lainnya. Contohnya saja,   USU Asri pada proyek selanjutnya masih berkutat pada pembuatan lapangan parkir, perbaikan drainase, dan jalan di kampus USU. Ini menunjukkan, USU Asri lebih berkonsentrasi dalam perbaikan fisik USU saja.
          Padahal, diawal USU Asri ingin menerapkan 4 program, namun hanya satu program yang baru terwujud yaitu Akademik, sedangkan program lainnya seperti Sustain, Relevan, dan Integral, belum bisa dikatakan saling terkait. Karena, dalam proses mendapatkan ilmu pengetahuan tidak hanya didukung oleh kondisi fisik suatu gedung belajar yang baik. Namun, keadaan sekitar atau lingkungan sekitar harus juga didukung.
          Seperti keadaan nyata yang ada di kampus USU. Jumlah pepohonan rindang yang mampu menampung polusi udara sehingga menjadikan udara sejuk, masih terbilang sangat kurang. Padahal, pepohonan tidak hanya menyerap CO2 saja, namun mampu meredam kebisingan dari lingkungan sekitar. Jika saja USU Asri juga melirik terhadap penambahan jumlah RTH (Ruang Terbuka Hijau) ataupun melakukan penanaman pohon khususnya di pintu 1 dan 4 lebih banyak, maka akan menjadikan USU semakin nyaman dan benar-benar asri.
         Besar harapan saya selaku penghuni kampus kita tercinta Universitas Sumatera Utara, agar proyek USU Asri tidak hanya proyek pandang sebelah mata saja. Namun, USU Asri mampu menjadi proyek yang benar-benar Asri sesuai dengan 4 komitmen program awalnya, yaitu Akademik, Sustain, Relevan, dan Integral. Sehingga, Universitas Sumatera Utara dapat menjadi “kampus hijau” yang sebenar-benarnya hijau, seperti yang pernah dulu digaungkan.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar